Paus Benediktus XVI
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Benediktus XVI | |
---|---|
Paus Benediktus XVI di Lapangan Santo Petrus, Roma. 2010. | |
Kepausan dimulai | 19 April 2005 |
Pendahulu | Yohanes Paulus II |
Penugasan | |
Penahbisan | 29 Juni 1951 oleh Michael von Faulhaber |
Konsekrasi | 28 Mei 1977 oleh Josef Stangl |
Menjadi Kardinal | 27 Juni 1977 |
Data diri | |
Nama lahir | Joseph Aloisius Ratzinger |
Lahir | 16 April 1927 Marktl, Bayern, Jerman |
Kewarganegaraan | Jerman (juga kewarganegaraan Vatikan) |
Denominasi | Katolik Roma |
Orang tua | Joseph Ratzinger, Sr., Maria Ratzinger |
Posisi sebelumnya |
|
Motto | cooperatores veritatis (pekerja-pekerja kebenaran)[1][2] |
Tanda tangan | |
Lambang | |
Paus lain bernama Benediktus |
Sri Paus Benediktus XVI, secara resmi bernama Benedictus PP. XVIdalam bahasa Latin, (lahir di Marktl am Inn, Bayern, Jerman, 16 April1927; umur 85 tahun ;terlahir sebagai Joseph Alois Ratzinger), terpilih sebagai Paus Gereja Katolik Roma tanggal 19 April 2005 dan menjabat sampai 28 Februari 2013 lewat pengunduran diri. Dia adalahUskup Roma, pemimpin Negara Kota Vatikan dan Gereja Katolik Roma termasuk Gereja Katolik Timur dalam komuni dengan Takhta Suci. Pelantikan sebagai Paus secara resmi dlakukan melalui Misa Pelantikan Paus tanggal 24 April 2005.
Pada usia 78 tahun, dia adalah Paus tertua yang dilantik dalam 275 tahun terakhir sejak Paus Klemens XII (yang terpilih pada tahun 1730 pada umur 3 bulan lebih tua dari Ratzinger).
Benediktus XVI merupakan Paus berdarah Jerman pertama sejakPaus Adrianus VI (1522-1523) yang dilahirkan di wilayah bagianJerman Kuno yang sekarang menjadi bagian dari negara Belanda. Paus terakhir yang berasal dari Jerman Modern adalah Paus Viktor IIyang meninggal pada tahun 1057. Benediktus XVI merupakan Paus Jerman kedelapan dalam sejarah sejak Paus berdarah Jerman pertama Paus Gregorius V.
Paus terakhir yang bergelar nama kepausan Benediktus, Paus Benediktus XV, bertugas sebagai dari 1914 hingga 1922 pada masaPerang Dunia I.
Pada tanggal 11 Februari 2013 Benediktus XVI mengumumkan pengunduran dirinya sebagai paus atas alasan kesehatan. Ia menyatakan akan menempati posisi paus sampai tanggal 28 Februari2013.[3] Dengan pernyataan ini, ia adalah paus ketiga dalam sejarah kepausan Katolik Roma yang mengundurkan diri.
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting]Karier dan pandangan
Kardinal Ratzinger dilantik sebagai Ketua Dewan Kepausan untuk Doktrin Iman olehPaus Yohanes Paulus II pada November 1981, dijadikan Uskup Kardinal Katedral Velletri-Segni pada 1993, dan dilantik sebagai Dekan (Ketua) Kolegium Dewan Kardinal pada 2002, menjadi uskup Ostia.
Dia telah merupakan salah satu tokoh terpenting di Vatikan dan rekan dekat Yohanes Paulus II sebelum menjadi Paus. Dia juga memimpin pemakaman Yohanes Paulus II dan konklaf tahun 2005yang memilihnya. Pada sede vacante terakhir, dia adalah pejabat dengan posisi tertinggi dalam Gereja Katolik Roma.
Benediktus dianggap sebagai seorang tradisionalis — perlindungannya yang ketat terhadap prinsip-prinsip Kepausan. Dia adalah seorang pengkritik homoseksualitas, pernikahan kelamin sejenis, euthanasia, dan aborsi.
Sebagai Kardinal, ia menulis buku Truth and Tolerance yang mencela penggunaan toleransi sebagai alasan untuk menyimpangkan kebenaran. Benediktus XVI juga mengikuti Konsili Vatikan II dan secara konsisten terus menerus mempertahankan hasil Konsili tersebut termasuk Nostra Aetate, dokumen yang menekankan pada rasa saling menghormati dengan agama lain dan pernyataan hak kebebasan beragama. Selama Konsili ia dianggap berpandangan liberal.
Sebagai Ketua Dewan Kepausan untuk Doktrin Iman, Benediktus XVI menjelaskan posisi Gereja Katolik dengan agama lain dalam dokumen Dominus Iesus yang juga berbicara tentang dialog antar gereja.
Pada tanggal 29 Mei 2007, ia berencana akan memulihkan kantor khusus Vatikan yang menangani hubungan dengan umat Muslim, setahun setelah ia dikritik karena membubarkan kantor tersebut[4].
[sunting]Media Sosial
Pada 12 Desember 2012, Paus Benediktus mulai menggunakan media sosial Twitter untuk mengirimkan pesan dan menjawab berbagai pertanyaan seputar inti misa mingguan dan pesan-pesan khusus menyangkut peristiwa besar dunia, termasuk bencana alam. Paus akan menggunakan nama "@pontifex" di akun Twitter yang memiliki arti "pembangun jembatan" dan mengacu pada kata "Paus" [5]. "Kawan-kawan terkasih, saya senang bisa berkomunikasi dengan Anda melalui Twitter. Terima kasih atas tanggapan Anda yang baik. Saya memberkati Anda semua dari lubuk hati saya," begitulah pesan pertamanya. Setelah pesan pembukaan tersebut, Paus Benediktus mengirim dua pesan lanjutan. Kedua pesan itu berkaitan dengan promosi dari Year of Faith atau Tahun Keyakinan. "Bagaimana kita merayakan Tahun Keyakinan dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari?" tanya Paus. Dia pun menjawab, "Dengan berbicara kepada Yesus dalam doa, mendengarkan yang disampaikanNYA dalam firman dan mencariNYA bagi yang membutuhkan." [6]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar